Selasa, 27 Oktober 2009

When Marc Rides Vespa

Apa jadinya klo perempuan yang sebelumnya ga pernah sama sekali naik sepeda motor, sekali waktu harus naik motor?

Hihihi, lucu. Pengalaman pribadi sebenarnya, makanya saya bisa ceritain gimana rasanya.

Saya belum pernah sama sekali naik sepeda motor, buktinya bisa ditanyakan pada teman2 saya waktu SMA dulu. Gimana mereka terheran2 ngeliat cara saya naik motor. Mereka bilang, mereka serem ngeliat cara vn duduk di jok sepeda motor. Ngeri jatuh. Hahaha, bener aja, sesampainya di tujuan, saya baru sadar ternyata si Abang Ojek duduknya cuma diujung tempat duduknya. Hahaha... maaf ya, Bang, tempat duduknya saya kuasai.

Mendingan saya naik angkot deh. Judulnya tetep sama, 'mobil'.

Nah nah nah... si pacar ini mengoleksi vespa. Dia berkali-kali maksa saya untuk naik vespanya. Bahkan vespanya diatasnamakan saya.

Berhasil juga dia ngebujuk saya untuk naik vespa. Hal ini karena tiba-tiba mobilnya ga bisa dipakai, dan saya ga bisa naik motornya yang lain karena pasti mual, udah gitu otak rasanya kekocok banget. Pusing.

dek kedek kedek kedek kedek... enak juga naik vespa. Santai. yaahh, walaupun agak bingung dimana harus meletakkan kaki. Aneh banget, masa kakinya harus numpang ma tempat kakinya pengemudi, kalo ga gitu masa harus naik di atas box??

Tapi, santai kok naik vespa. Semenjak itu jadi ketagihan, walaupun dia ga ngizinin karena ga tega.

Setelah vespa, harus naik tingkat ni ke motor yang lain. Akhirnya, karena ngeliat antusias saya, dia pun niat membeli motor yang lebih bagus, yg lebih serius. Jatuhlah pilihan pada N---- K------- dengan CC yang besar. Setelah keputusan bulat dan sudah mau beli, dia liat lagi keseluruhan bodinya. Ternyata ada yang mengganjal waktu dia ngeliat jok belakang yg sangat sempit. "kasian Bunda nanti..."

Akhirnya, seperti yg bisa ditebak, batallah itu N K. Sampai akhirnya dia membeli H---- T---- terbaru. Padahal dia agak kurang srek karena (menurutnya) tidk ada pergantian pada mesinnya alias masih mesin lama. Tapi apa boleh buat.

Yuhuuu... begitu dia bilang motornya sudah ada di rumah, yg ada di bayangan saya 'oke, sekarang aku harus nyari helm yang bagus dan sesuai dengan warna motornya, habis itu nyari jaket lagi ah yang sesuai dengan warna helmnya, trus nyari sarung tangan yang lucu'

Hihihi, dasar emang bukan jiwa motor ya. sampai detik ini pun masih belum bersahabat ma motor. Ada aja salahnya. Dan setiap hari, setelah turun dari motor, saya selalu menganalisa kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan saat naik motor tadi.

Misalnya: kaki yang puegel banget (berarti karena aku terlalu tegang, sampai sekarang pun masih begitu); pinggang belakang pegel (berarti karena saya tegang dan tidak mengikuti gerakan motor); mual (sampai sekarang belum tau kenapa); pusing dan kepala sakit, rasanya otaknya goyang dan kekocok (masih belum tau juga penyebabnya apa).

Haduuuhhhh.... seperti perjalanan saya akan panjang untuk bisa ramah dengan sepeda motor. Pacar pun ga tega ngeliat saya. Tetap saja lebih banyak naik mobil dibanding naik motor. Tapi, saya mau coba terus. Pantang menyerah.

Jadi, saya mengangkat topi untuk para wanita yang dalam kesehariannya mengendarai sepeda motor. Salut. Apalagi yang setelah turun dari sepeda motor masih tetap gaya dan cantik (kalo saya, udah lecek buanget. Mukanya muka stres. Hahahaha).

Ps: Kenapa judulnya Marc? Karena saya penggemar berat Marc Jacobs (n_n)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar